Jumat, 06 September 2013

Battle of Saipan, Thomas A. Baker (Medal Of Honor)

Thomas Alexander Baker (25 Juni 1916 - 7 Juli 1944) adalah seorang prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat yang menerima dekorasi militer AS tertinggi, Medal of Honor, karena tindakannya dalam Perang Dunia II selama Pertempuran Saipan.

Baker lahir dan bergabung dengan Angkatan Darat AS dari Troy, New York dan setelah lulus dari pelatihan dasar Angkatan Darat dikirim untuk berperang di Perang Dunia II. Ketika menjabat sebagai anggota dari Divisi Infanteri 27 dia terluka dan menolak untuk dievakuasi. Dia kemudian ditemukan tewas dengan pistol kosong dan mayat beberapa tentara Jepang di sekelilingnya.



Thomas A. Baker
ThomasBakerMedalofHonor.jpg
 
BornJune 25, 1916 Troy, New York
Died July 7, 1944 (aged 28)
Saipan
Place of burial Saratoga National Cemetery, Schuylerville, New York
Allegiance United States of America
Service/branch United States Army
Years of service 1940 - 1944
Rank Sergeant (posthumous)
Unit 105th Infantry Regiment, 27th Infantry division
Battles/wars World War II
 • Battle of Saipan
Awards Medal of Honor

 
Sersan baker adalah bagian dari tentara gabungan angkatan laut & angkatan darat amerika yang di tugaskan untuk merebut pulau mariana saipan dari tangan jepang. di suatu hari saat pasukannya terdesak serangan senapan mesin dari musuh, baker mengambil peluncur rocket berlari beberapa meter menuju bunker tentara jepang dan menembak bunker tersebut, satu tembakan membuat bunker itu rata dengan tanah.

Saat hari terakhirnya baker menyadari kalau dia dan pasukannya berhadapab dengan 5000 lebih tentara jepang bersenjata lengkap dan bayonet. terkepung dari tiga arah sekaligus, baker siap untuk melakukan serangan.

Gelombang serangan tentara jepang yang pertama membuatnya mendapatkan luka yg cukup serius, saat pelurunya habis dia menggunakan apapun di depannya sebagai senjata, bahkan dia sempat menghajar musuhnya dengan tangan kosong. karena terluka parah baker lalu di tandu dari medan pertempuran saat itu hampir semua tentara amerika terpukul mundur, tapi baker menyadari posisinya yg terluka hanya akan memperlambat pasukannya . satu permintaan terakhir dia minta di turunkan dan dibaringkan ke belakang pohon berbekal sebuah pistol Colt 1911 terisi 8 peluru penuh dia menyuruh pasukannya untuk mundur secepat mungkin.

Saat Amerika berhasil merebut pulau saipan bulan itu juga, mereka menemukan jasad baker masih bersender ditempat yang sama saat mereka tinggalkan. pistol Colt 1911 yang di pegangnya telah kosong. didepannya tergeletak 8 tentara jepang yang tewas sama seperti jumlah peluru yg dimiliki baker saat terkhirnya.


Senin, 02 September 2013

Pertempuran Paling Berdarah, Stalingrad



Pertempuran Stalingrad, yang terjadi pada 23 Agustus 1942 hingga 2 Februari 1943, merupakan pertempuran sengit antara Jerman dan sekutunya melawan Uni Soviet, memperebutkan kota Stalingrad (yang sekarang bernama Volgograd), dalam Perang Dunia II. Pertempuran ini dianggap sebagai titik balik Perang Dunia II, dan sebagai pertempuran paling berdarah sepanjang sejarah, dimana 1,5 juta orang lebih terbunuh dari kedua pihak. Kedua pihak bertempur dengan brutal dan tidak memperdulikan korban warga sipil. Pertempuran ini terdiri dari beberapa fase, yaitu pengepungan Jerman terhadap Stalingrad, pertempuran dalam kota, serangan balik Soviet, serta pengepungan serta penghancuran kekuatan-kekuatan Poros di sekitar Stalingrad, yang ditulangpunggungi Tentara Keenam Jerman

Menurut perkiraan, sekitar empat puluh ribu tentara dari kedua belah pihak terbunuh dalam setiap harinya. Fuhrer Adolf Hitler memerintahkan pasukannya agar dalam kondisi apapun, kota Stalingrad harus direbut. Akibatnya pasukan Jerman bertempur mati-matian untuk merebut kota tersebut. Namun, rakyat dan tentara di kota Stalingrad juga melakukan perlawanan yang sangat kuat sehingga pasukan Nazi dapat dihadang.
Sementara pasukannya terjebak dalam perang mati-matian di Stalingrad, Komando Tertinggi Jerman tidak menyadari bahwa Stalin telah mengumpulkan bala bantuan untuk menghancurkan pasukan Jerman dalam suatu kampanye musim dingin. Serangan balasan Uni Soviet dilancarkan pada bulan November 1942 ketika salju mulai turun. Serangan tersebut dengan cepat menggulung pasukan Italia, Rumania, dan Hungaria yang melindungi garis belakang Angkatan Darat ke-6 Jerman. Akibatnya, pasukan Jerman yang beroperasi di Stalingrad terkepung.
Sebenarnya, Jerman memiliki kesempatan untuk menarik mundur pasukannya sebelum Tentara Merah menyelesaikan kepungannya. Akan tetapi, Hitler bersikeras agar pasukannya tetap bertahan di Stalingrad dan memerintahkan Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman) untuk mengirimkan perbekalan bagi mereka. Akan tetapi, musim dingin yang ganas menghalangi usaha tersebut sehingga bantuan yang dikirimkan tidak cukup untuk memberi makan 330.000 prajurit Jerman dan sekutunya yang berada di Stalingrad.
Suatu usaha lain untuk membebaskan pasukan Jerman yang terkepung dilakukan dengan mengirimkan Tentara Grup Don pimpinan Marsekal Erich von Manstein, salah seorang ahli strategi Jerman yang cemerlang. Akan tetapi, serangan tersebut berhasil dihentikan oleh bala bantuan Soviet yang masih segar di Kotelnikovo. Akhirnya, ketika dihadapkan pada kemungkinan terkepung, von Manstein menarik mundur pasukannya dan meninggalkan rekan-rekannya di Stalingrad menunggu nasib.
Pada tanggal 30 Januari 1943, Tentara Merah dibawah pimpinan Marsekal Georgy Zhukov melancarkan serangan umum ke Stalingrad dan dengan cepat menggulung pasukan Poros yang sudah kelelahan dan menderita kelaparan dan penyakit. Dua hari kemudian, Marsekal Friedrich von Paulus dan 90.000 prajuritnya yang tersisa menyerah.
Para sejarawan menilai, kekalahan Jerman di Stalingrad merupakan awal dari kejatuhan Nazi. Hingga kini pertempuran ini dianggap sebagai pertempuran terbesar dan paling berdarah dalam sejarah manusia. Jumlah korban jiwa diperkirakan mencapai 3 juta jiwa.