Jumat, 30 Agustus 2013

Seorang Yg Mencegah Terjadinya Perang Dunia III "Vasili Arkhipov"

Pada Oktober 1962, dunia diambang kehancuran, karena memanasnya hubungan AS dan Rusia (USSR) berpotensi besar memicu Perang Dunia 3. Namun, seorang pria berhasil menghentikannya.
Sebuah dokumenter yang dipublikasikan pada Selasa (25/9/2012) menyatakan, tindakan seorang pria menyelamatkan bumi dari perang nuklir. Ia adalah Vasili Arkhipov, awak kapal selam Rusia, yang meski jadi pahlawan tapi meninggal dunia dipermalukan dan diasingkan.
Kisahnya dimulai pada 1960-an, di tengah kekhawatiran Perang Dingin, saat hubungan Washington dan Moskow benar-benar rusak. Di Amerika, rakyat mulai mengumpulkan ransum dan membangun bunker antibom di kebun mereka.

Ketegangan meningkat karena terjadi revolusi di Kuba. Rusia pun memiliki sekutu komunis yang bisa membantu menggempur Amerika. Rudal-rudal di Kuba sudah diarahkan ke Amerika, meratakan Washington dan New York dalam waktu 10 menit.

Satu-satunya hal yang menghentikan mereka dari saling serang ketika itu adalah kebijakan yang menyatakan serangan boleh dilakukan jika satu pihak terbukti merusak teritori pihak lainnya.

Satu torpedo saja diluncurkan, maka lainnya akan membalas dengan hal yang sama. Tentunya, hal ini akan memicu serangan-serangan yang amat menghancurkan. Apalagi melibatkan nuklir, umat manusia bisa saja punah ketika itu.

 
Vasili Alexandrovich Arkhipov (Russian: Василий Александрович Архипов) (30 January 1926 – 19 August 1998) adalah seorang perwira angkatan laut Soviet. Pada saat Krisis Misil Kuba, ia mencegah peluncuran torpedo nuklir yang bisa menyebabkan terjadinya perang nuklir.

Arkhipov dilahirkan dalam sebuah keluarga petani di dekat Moskow. Ia dididik di Pacific Higher Naval School dan berpartisipasi dalam perang Soviet melawan Jepang pada bulan Agustus 1945, melayani kapal suatu kapal penyapu ranjau. Dia dipindahkan ke Caspian Higher Naval School dan lulus pada tahun 1947.

Medio Oktober 1962, Perang dingin USA _ Soviet hampir berubah menjadi perang panas. pada 27 Oktober 1962, pada peristiwa CUban Missile Crisis, sekelompok Kapal perusak Amerika dan satu kapal induk USS Randolph, mendeteksi dan mengepung kapal selam Soviet B-59 (yang membawa torpedo nuklir). Kapal-kapal Amerika mulai menjatuhkan Depth Charge (peledak yang disetting untuk meledak pada kedalaman tertentu) untuk memaksa kapal B-59 naik ke permukaan. meski tak satupun peladak itu yang menjangkau B-59, drama sesungguhnya terjadi di dalam kapal selam itu.
Setelah beberapa hari tak ada kontak dengan Moscow, dan mereka tak bisa menangkap gelombang radio dari stasiun radio terdekat (karena berada pada kedalaman untuk menjauhi jangkauan kapal pengejar Amerika), komandan Kapal selam, , Valentin Grigorievitch Savitsky menganggap bahwa perang mungkin telah pecah, dan ia ingin meluncurkan torpedo nuklirnya.
Tiga perwira di kapal selam B-59, Savitsky, pejabat politik Ivan Semonovich Maslennikov, dan wakil komandan Arkhipov, terlibat dalam perdebatan sengit dimana hanya Arkhipov yang menentang peluncuran misil itu.
Meski hanya merupakan wakil komandan pada kapal B-59 sesungguhnya reputasi Arkhipov tak kalah dengan komandan Savitsky. hal itulah yang akhirnya memenangkan Arkhipov dalam perdebatan itu.
Kondisi baterai kapal sudah kritis dan pendingin udara telah gagal, Arkhipov meminta menghentikan upaya peluncuran torpedo dan naik ke permukaan untuk menunggu perintah dari Moscow. Langkah memalukan bagi Rusia, namun menyelamatkan seluruh dunia. Begitu muncul di permukaan, kapal-kapal selam itu hanya disuruh pulang ke Rusia.

Arkhipov yang tak sadar dirinya adalah pahlawan dunia, ternyata dipermalukan di negaranya.

Bertahun-tahun kemudian baru apa yang sebenarnya terjadi di dalam B59 diketahui publik. Sayang, saat itu Arkhipov sudah meninggal dunia. Bagi Olga, istrinya, Arkhipov adalah seorang pahlawan.

“Dari kapal selamnya, ia mencegah pecahnya perang nuklir. Saat itu saya bangga, dan saya akan selalu bangga dengan suami saya,” ujarnya. Kisah Arkhipov akan ditayangkan dalam dokumenter bertajuk: The Man Who Stopped World War III: Revealed.
                
bayangkan jika diwaktu itu Soviet benar-benar meluncurkan rudal nuklirnya melalui kapal selam B-59, tanpa menghiraukan Vasili Arkhipov. Pastilah saat itu akan terjadi awal mula perang nuklir atau Perang Dunia-3 antara Soviet dan Amerika Serikat.
Seluruh dunia akan terpapar radiasi nuklir, mungkin 90% penduduk bumi mati, sisanya cacat karna paparan radiasi, atau kita akan tinggal di ruang bawah tanah, bayangkan manusia menunggu ratusan tahun agar radiasi hilang, Sulit dibayangkan....

Dunia hrus berTerimakasih pada Vasili Arkhipov Pahlawan dunia...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar